Arti kata dan definisi atau pengertian kata seduksi adalah proses, cara, perbuatan menggoda; strategi meyakinkan seseorang melalui penampakan artifisial, bukan alamiah; strategi penampakan luar yang bertumpu pada kekuatan permainan tanda, olah penampilan, eksplorasi bentuk, manipulasi tema, dan rekayasa citra.
Filsuf, budayawan, dan pengamat sosial , Yasraf Amir Piliang menyebutkan seduksi adalah strategi dalam meyakinkan kita melalui penampakan artifisial, bukan alamiah. Ia adalah strategi penampakan luar (strategy of appearance), yang bertumpu pada kekuatan make up dan artifisialitas: permainan tanda, olah penampilan, eksplorasi bentuk, manipulasi tema dan rekayasa citra. Ia adalah tanda yang tanpa rujukan, tanda yang tercabut dari realitas, sebuah penanda kosong (empty signifier), yang tujuannya adalah ”mengelabui” (Baudrillard, 1990).
Politik ~; adalah cara kerja politik—kombinasi psikologi politik, komunikasi politik, dan semiotika politik—yang mengerahkan permainan tanda-tanda permukaan dan artifisial, untuk meyakinkan, membangun persepsi, mengubah sikap, dan mengarahkan preferensi politik. Namun, karena ia dibangun oleh sifat artifisialitas, kebenaran yang disampaikannya tak lain dari ”kebenaran semu” (pseudo truth), kebenaran yang seakan-akan tampak benar. Dalam ”politik seduksi”, aneka ingatan kolektif, mitos, legenda, monumen, tokoh legendaris, simbol nasional, adat, kearifan lokal, tempat bersejarah, situs, indigenous knowledge, pepatah atau pantun-pantun dikerahkan membentuk paket-paket tanda, untuk membangun citra diri. Melalui seduksi, misalnya, elite politik melukiskan dirinya sebagai ”titisan” para pendiri bangsa (Soekarno, Hatta), pemurni Pancasila, atau dewa penyelamat kearifan lokal.
Politik seduksi adalah antitesis dari ”politik ideologi”. Politik ideologi adalah politik ”pemanggilan” (interpellation) individu menjadi ”subyek”, yaitu yang merasa dirinya bagian dari gagasan, konsep, slogan, atau ideologi politik (Althusser, 1976). ”Politik seduksi”, sebaliknya, ”memanggil” individu atau publik menjadi bagian dari ”gagasan palsu” (false idea), yang menggiring mereka ke dalam ”kesadaran palsu”, yang menerima gagasan seakan-akan benar, padahal palsu. Ruang politik yang didominasi cara kerja seduksi—didukung kekuatan para taipan media elektronik—menggiring pada ”pengaburan realitas politik” (obscuring), yaitu antara realitas dan simulasi, kebenaran dan kepalsuan.
sumber: http://nasional.kompas.com/read/2013/12/09/0847434/Atas.Nama.Rakyat
09 June 2014
Seduksi
Share this
Related Articles :
Paling Dilihat
-
merki adalah semacam sifat, sifat mengartikan seseorang yang sangat mendambakan barang-barang atau sesuatu yang dimilikinya, sehingg orang t...
-
Jelmaan adalah suatu kondisi dimana seseorang sedang atau dalam menyerupai seseorang yang lain, jelmaan biasanya identik dengan kata roh ata...
-
Capcus disini mempunyai arti Pergi, cabut, buruan, cepetan, ayo. Cspcus sendiri sebenarnya berasal dari kata Capung yang populer digunakan o...
-
Pedelec adalah singkatan dari Pedal Electric Cycle atau sepeda kayuh elektrik, yaitu sepeda kayuh yang dilengkapi dengan motor listrik keci...
-
Arti kata dan definisi atau pengertian kata seduksi adalah proses, cara, perbuatan menggoda; strategi meyakinkan seseorang melalui penampak...
-
Sontak adalah kata yang dipakai ketika dalam keadaan kaget atau mendadak, tanpa di perkirakan sebelumnya sehingga membuat kaget, kata sontak...
-
SPMB biasa disingkat Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru adalah salah satu bentuk ujian penerimaan mahasiswa untuk perguruan tinggi negeri, se...
-
Arti kata dan definisi atau pengertian kata utopia adalah sistem sosial politik yang sempurna yang hanya ada dalam bayangan (khayalan) dan ...
-
Teologi (bahasa Yunani θεος, theos, "Allah, Tuhan", dan λογια, logia, "kata-kata," "ucapan," atau "wacan...
-
Anomali adalah penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan kata lain tidak seperti biasanya. Pengertian lain ialah suatu wujud...
Label
Powered by Blogger.